• °Ca:0:{}
    - Banten
    |
  • Sabtu 06 Juli 2024

Faktor X Tanah Suci

Dalam Al-Quran Surat Ar-Ra'd ayat 11, ALLAH SWT berfirman :

إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib (keadaan) sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri."

Untuk mengubah nasib dan rezeki, kita perlu mengubah kebiasaan diri. Kebiasaan yg positif tentu didasari dengan mindset dan heartset yang positif, sesuatu yang tak tampak tapi telak berdampak, inilah database Quantum dalam diri. Untuk itu kita belajar ilmu magnet rezeki.

Dengan umur kita yang terbatas maka kita butuh amalan super atau “ibadah cerdas”, itu bisa kita dapatkan dengan beramal ibadah di tanah suci. Dengannya kita bisa berumur panjang (baca: untuk amal ibadah), lantaran adanya faktor X tanah suci untuk setiap nilai kebaikan yang dipancarkan.

Di mekkah khususnya di masjidil harom berlaku faktor kali kebaikan. 1x sholat saja dinilai ribuan kali lipat daripada di tanah air. Dari Jabir RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ مِالَهُ أَلْفِ صَلاةِ، وَصَلَاةٌ في مَسْجِدِي الْفُ صَلاةٍ، وَفِي بَيْتِ الْمَقْدِس خَمْسُمِائَة صَلَاةٌ

Artinya: "Sholat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali sholat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram, Makkah, dan sholat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 (seratus ribu) sholat di masjid lainnya." (HR Ibnu Majjah, dishahihkan oleh Al-Bani).

Demikian pula, orang yang berpuasa dan bersedekah tentu dapat keutamaan saat melakukannya di mekkah almukarromah, sebagaimana yang diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri dalam kitab Al-Haj Fadhail wa Ahkam ;

“Puasa satu hari di Makkah dibalas dengan pahala puasa 100 ribu hari. Sedekah satu dirham dibalas dengan pahala sedekah 100 ribu dirham begitu juga, setiap kebaikan dibalas 100 ribu kali lipat.”

Dalam keterangan lain, menurut al-Ghazali, dikatakan bahwa Allah SWT melihat penduduk bumi setiap malam. Orang pertama yang Dia lihat adalah penduduk Tanah Suci. Orang pertama dari penduduk Makkah yang Dia lihat adalah penghuni Masjidil Haram.

Barang siapa yang dilihat-Nya sedang thawaf, maka Allah mengampuninya. Barang siapa dilihat-Nya sedang shalat, maka Allah mengampuninya. Dan siapa yang dilihat-Nya sedang berdiri menghadap Ka’bah, maka Dia juga mengampuninya.

Maka, sungguh beruntunglah orang yang pergi ke tanah suci, utamanya untuk mencapai syurga dengan predikat mabrur umroh/haji.

Ada juga faktor X di tanah suci, dimana investasi akhiratnya yang berpotensi mendapatkan perubahan hidup lebih baik di dunia, tentu saat kita maksimal memanfaatkan momentum terbaik. Jika ada ujian yang menyertainya ingatlah itu untuk kenaikan kelas di sisi Allah ta’ala, jadi tetap jaga energi bahagia.

Momentum terbaik itu.. kesempatan berbuat baik, meski dalam “kesempitan”.

Sampai jumpa di puncak keajaiban..