Depok, 3 November 2025 — Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) resmi menjalin kerja sama dengan Dinar Khoirur Rooziqiin (DKR) dalam rangka mendukung penyelenggaraan Perkemahan Pesantren Nasional (Perpesnas) V MPDI 2025. Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan di Kampoeng Wisata Gowes, Serua, Depok, dan disaksikan oleh jajaran pengurus MPDI serta perwakilan dari Dinar Khoirur Rooziqiin.

Kolaborasi ini menjadi langkah dalam memperkuat sinergi antara lembaga dakwah nasional dan lembaga ekonomi syariah. Dinar Khoirur Rooziqiin hadir sebagai mitra utama yang memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan nasional pesantren tersebut.

Ketua Pelaksana Perpesnas V MPDI 2025, Karim Abdurrazaq, S.Hum., menyampaikan bahwa kerja sama ini mencerminkan semangat gotong royong antar-lembaga Islam. “Sinergi ini bukan sekadar dukungan, tetapi bentuk kebersamaan dalam menguatkan dakwah dan pendidikan pesantren di seluruh nusantara,” ujarnya.

Melalui kerja sama ini, MPDI dan Dinar Khoirur Rooziqiin berkomitmen untuk bersama-sama mendorong penguatan peran pesantren sebagai pusat pembinaan karakter, kemandirian ekonomi, dan dakwah yang berkelanjutan. Dukungan dari Dinar Khoirur Rooziqiin diharapkan mampu membuka peluang kolaborasi baru antara dunia pesantren dan sektor ekonomi umat yang tumbuh dinamis.

Perwakilan Dinar Khoirur Rooziqiin menyebut kerja sama ini sebagai bentuk nyata kontribusi lembaga ekonomi syariah dalam mendukung gerakan pesantren. “Kami ingin menjadi bagian dari upaya besar dalam membangun pesantren yang mandiri dan berdaya. Dukungan ini adalah langkah kecil untuk dampak yang lebih besar bagi umat,” ungkapnya.

Kegiatan Perkemahan Pesantren Nasional (Perpesnas) V MPDI 2025 sendiri akan menjadi ajang pertemuan pesantren se-Nasional yang berfokus pada pembinaan karakter santri, penguatan jaringan dakwah, dan pemberdayaan ekonomi berbasis nilai Islam.

Dengan adanya kolaborasi ini, MPDI dan Dinar Khoirur Rooziqiin berharap dapat menegaskan kembali peran pesantren sebagai pilar penting dalam pendidikan, dakwah, dan kemandirian ekonomi umat.