• °C |
  • Sabtu 15 Maret 2025

THE POWER OF INTENTION

Apakah hal yang tak tampak tapi telak berdampak ?. Temukan jawabannya dengan membaca tuntas tulisan ini. Kita mulai dengan sebuah hadits yang sangat masyhur :

ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.

Intensi (niat) sekalipun hanya gerakan hati tetapi intensi itulah hakikat sebuah aktifitas. 

Coba perhatikan, shalat Hajat dan shalat Taubat yang dilakukan di jam yang sama, itu semua gerakan dan rukunnya sama, doa bacaannya sama, cuma beda di intensinya saja. Cuma selisih di getaran intensi, lantas segala fadhilah beserta hasilnya jadi beda telak. Shalat Hajat punya hasil diijabah hajatnya, shalat Taubat punya hasil diampuni dosanya, padahal cuma beda "nawaitu-nya" saja.

Sebuah aktifitas tanpa kesadaran intensi itu sedikit sekali membawa perubahan hidup. Kuda delman seperti apa kerja kerasnya dengan lari, tapi tidak punya intensi kaya ya kuda delman tidak ada yang kaya. 

Getaran niat adalah kerangka dasar untuk menghasilkan apa yang akan Anda kerjakan. Pekerjaan boleh sama, hasilnya akan beda tajam karena beda niat.

Harta itu makhluk pelayanan yang diciptakan untuk layani kepentingan Anda. Semua pelayanan diciptakan hakikatnya untuk memberikan kenyamanan. Di setiap acara training motivasi misalnya harus di hall hotel yang ber-AC dan sounds yang bagus, itu artinya agar para peserta merasa nyaman dalam belajar. 

Mau melayani tentu karena menghormati dan mencintai. Uang mau melayani tentu karena uang hormat dan mencintai Anda.

Peta niat mencari uang, mencari kekayaan agar uang harmoni bersama Anda, sebagaimana dipetakan dalam hadits berikut ini;

مَنْ طَلَبَ الدُّنْيَا حَلاَلاً اِسْتِعْفَافًا عَنِ الْمَسْأَلَةِ وَسَعْيًا عَلَى أَهْلِهِ وَتَعَطُّفًا عَلَى جَارِهِ لَقِيَ اللهُ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ، وَمَنْ طَلَبَ الدُّنْيَا مُكَاثِرًا بِهَا حَلاَلاً مُرَائِيًا لَقِيَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهَ غَصْبَانُ 

"Barangsiapa mencari (kenikmatan) dunia dengan halal untuk menjaga diri dari meminta-minta; untuk memenuhi kebutuhan keluarganya; dan untuk berderma kepada tetangganya, maka di hari kiamat ia akan bertemu Allah dan wajahnya bersinar terang laksana bulan purnama. Sedangkan barangsiapa mencari (kenikmatan) dunia dengan halal untuk menumpuk-numpuknya dan pamer kepada sesama maka di hari kiamat ia akan bertemu Allah sedang Allah murka kepadanya. (H.R. Baihaqi dalam Kitab Syu'bul Îmân)

Di hadits di atas, sesudah Anda melewati mekanisme rezeki halal, Anda diajarkan untuk menata niat, mana niat yang bikin uang harmoni bersama Anda, dan mana niat yang bikin uang tidak nyaman atau “tertekan” bersama Anda.

Pertama niat yang bikin uang harmoni, ini adalah getaran hati yang akan memanggil ridha Allah, bahkan dijanjikan kelak di hari kiamat wajah Anda akan bersinar terang bak rembulan purnama, yakni 

- 1). Niat menjaga diri agar tidak meminta-minta. 

- 2). Niat cukupi kebutuhan keluarga. 

- 3). Niat agar bisa berderma kepada sesama manusia.

Anda perhatikan, ketiga niat di atas punya getaran memuliakan manusia. Niat jaga diri agar tidak meminta-minta jelas itu getaran agar harga diri Anda terjaga juga agar Anda tidak menjadi beban bagi orang lain. Demikian pula niat cukupi kebutuhan keluarga itu demi mengangkat martabat keluarga Anda agar sejahtera. Dan niat agar bisa berderma, ini jelas sekali fokusnya untuk memuliakan sesama manusia.

Kedua niat yang bikin uang tidak nyaman bersama Anda. Ini adalah cari uang dengan getaran niat yang jika dusimpulkan adalah getaran niat yang merendahkan martabat manusia, yakni 

- 1). Niat untuk menumpuk-numpuk harta artinya niat memperkaya diri agar tampak paling banyak hartanya. Dalam niat ini jelas harta digunakan untuk merendahkan martabat orang lain atas diri Anda. 

2). Niat pamer-pameran ya karena pamer berpotensi melukai hati orang lain yang ujung-ujungnya juga merendahkan derajat orang lain.

Jadi tali simpulnya uang diciptakan untuk layani manusia dengan hormat dan cinta, maka itu kalau cari uang dengan niat merendahkan martabat manusia di antaranya dengan mengungguli sesama dengan harta. Di situlah uang akan tidak nyaman bersama Anda karena uang dilencengkan dari karakter aslinya yakni melayani manusia dengan hormat dan cinta. Demikian jelas Kyai Khoirul Banan.


Dalam ruang lingkup Sobat Bisnis Magnet Rezeki (SBMR) ini berpola, ada yang mulai dari diri sendiri dan jualan jajanan emas ke tetangganya saudaranya dan teman-teman dalam kontaknya, eeh sekarang naik menjadi Wakil Resmi Dinar KR (WR) yang berprestasi, ia membina ratusan SBMR lainnya, omzetnya milyaran, saldo emasnya berdinar-dinar, dan dapat reward jalan-jalan ke luar negeri setelah 1-2 tahun saja berusaha. Itu karena dia ada niat kuat menjadi kaya mulia ikut sunnah Nabi & Sahabatnya yg bisa menyelematkan aset umat dan menghidupkan zakat. Namun ada juga saudara kita yang “memaksa diri” jadi WR lalu seiring waktu wassalam tak berbekas, dinar-nya pun telas, itu karena niatnya tidak kuat dan belum jelas goal-nya. 

Niat berbanding lurus dengan kemauan yang bulat. Getarannya yang kuat akan membuat fasilitas dan sarana hadir, seperti halnya kendaraan yang mengantar kita ke negeri impian. Ada pepatah bijak arab yang dihafal baik para santri : Idza shodaqol azmu wadhohas sabil - إذا صدق العزم وضح السبيل

"Jika ada azam/kemauan yang benar (sungguh-sungguh) pasti terbukalah jalannya." 

Dulu saat mondok, kami sering tersengat dengan kalimat tanya yang terpampang nyata di asrama santri “Ke Pondok, apa yang kau cari?”. Ternyata jawabannya sangat mempengaruhi para alumni nya kelak jadi apa. Ada baiknya, sekarang semua harus tempel tulisan di tempatnya masing-masing sesuai dg dreamboard Anda:  “Ke….., apa yang kau cari?” Atau “Jadi…., apa niatmu sebenarnya?”


Terakhir, mari sering-sering tajdidunniyyah (memperbarui dan memperbaiki niat) dan terus meluruskan demi keridhoan Allah dan keridhoan manusia ciptaanNya. Sip alhamdulillah, jadi sudah faham ya dahsyatnya kekuatan niat? The power of intention, hal yang tak tampak tapi paling telak berdampak.