Jembatan Sejarah
Dulu saat kita kecil, mana pernah ya kita pegang dinar... sama, saya juga begitu... jadinya ga pernah tahu kejayaan yang indah ditegakkan dengan Mata Uang Terkuat sepanjang sejarah manusia itu.
Kita hanya tahu dalam khazanah sejarah, itupun kalau membacanya. Kalau ga, ya sama sekali kita tidak mengenalnya. Karena memang ga ada dalam kurikulum pendidikan.
Wajar, ketika pertama kali Dinar KR muncul, banyak yang kritis, “kenapa ada ayat Al-Qur’an dan lafadz Allah di dalamnya?” Padahal memang dari dulu ya Dinar mah memang begitu... berlimpah ayat Allah, utk jadi jalan berhati2 menggunakan harta. Pertanyaan kritis itu malah menandakan kita telah kehilangan sensasi sejarah. Tidak melihat bukti sejarah secara fisik.
Tapi, itu tidak boleh berlaku utk anak2 kita bukan? Mereka harus tahu Dinar sejak dini.
Mungkin, masa kejayaan Dinar belum di masa kita. Mungkin juga masih lama. Tapi, menitipkan Dinar pada anak2 kita, akan menanam nilai dan impian indah pada mereka.
Bila di masa kini, Islam belum berjaya, jangan disesali. Ambillah peran. Biarlah kita menjadi jembatan... menjadi penghubung sejarah...
Bahwa di masa lalu pernah ada Dinar yang menjayakan dan memakmurkan umat manusia seluruh dunia. Dan masa depan, Dinar pun akan kembali menyinari.
Rasakan sensasinya... Rasakan saat getaran dinar terasa di tangan, dan berbisik di telinga masa depan:
“Anakku... kutitip kisah Dinar ini... kumulai jembatan sejarah... kumulai awalnya di masa Ayah hidup... dan berharap engkau melanjutkannya sampai akhir jembatan... Hingga Islam jaya kembali”
Dapatkan kisah sejarah dinarmu di : www.dinarkr.com
+ Kenapa ada lafadz Allah dan ayat Al-Qur’an dalam Dinar KR?
- Karena begitulah sejarahnya. Dinar KR berniat untuk mengembalikan kemuliaan sejarah.
Dinar memang pertama kali bukan dibuat oleh Nabi saw, tapi oleh Romawi. Namun di tangan Nabi, Dinar menjadi mulia. Ini disebut Sunnah Taqririyah. Sesuatu yang sudah ada sebelumnya, namun dimuliakan Nabi.
Jika Dinar Romawi bergambar kaisar, maka Nabi mengukir lafadz Allah di Dinar buatan Nabi, untuk menggantikan penokohan terhadap seseorang menjadi pengagungan Allah. Sejak saat itu, dinar selalu berukir lafadz Allah dan ayat-ayat Al-Qur’an.
Coba perhatikan dalam uang kertas yang Anda pegang, terukir gambar apa di dalamnya? Coba juga Anda perhatikan dalam uang 1 dolar, gambar apa yang dimuliakan di sana?
Saatnya Anda kembalikan harta Anda utk memuliakan nama Allah.
Dinar KR berusaha mengembalikan sunnah taqririyah itu.