PT DKRI Gelar Pelatihan “Leader as a Coach” untuk Tingkatkan Kepemimpinan
Hazmul Farisi Aziz
- 26 Mei 2025
Jakarta, 26 Mei 2025 — Dalam upaya memperkuat kualitas kepemimpinan internal, PT DKRI mengadakan pelatihan bertajuk “Leader as a Coach” yang dihadiri oleh jajaran manajer dan supervisor. Acara ini digelar pada Senin, 26 Mei 2025, pukul 09.00–12.00 WIB, bertempat di ruang rapat lantai 4, Gedung MRC Blok B4.
Pelatihan ini dipandu oleh Ustadz Abuss Alhalimi dan menekankan pentingnya pendekatan coaching dalam kepemimpinan modern. Inti dari metode Leader as a Coach adalah mengembangkan potensi tim melalui pertanyaan yang menggugah tujuan, memberdayakan sumber daya internal, dan mendorong pencapaian target secara kolaboratif.
Mengapa Coaching Penting dalam Kepemimpinan?
Dalam dunia bisnis yang terus berubah, pendekatan kepemimpinan tradisional yang bersifat top-down semakin ditinggalkan. Sebagai gantinya, model kepemimpinan berbasis coaching menjadi pilihan yang lebih efektif.
Coaching dalam kepemimpinan bukan sekadar memberikan instruksi, melainkan membantu individu dan tim untuk tumbuh, berkembang, dan mencapai potensi penuh mereka. Gaya kepemimpinan ini memprioritaskan mendengarkan, memberikan umpan balik, dorongan, dan pengembangan pribadi daripada sekadar mengejar hasil. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, para pemimpin dapat membangun budaya pembelajaran, kolaborasi, dan perbaikan berkelanjutan.
Prinsip-Prinsip Utama dalam Pendekatan Leader as a Coach
1. Mendengarkan Aktif dan Empati
Salah satu pilar utama dari gaya kepemimpinan coaching adalah mendengarkan aktif. Seorang pemimpin yang berperan sebagai pelatih tidak hanya mendengarkan apa yang dikatakan anggota tim, tetapi juga memahami perasaan, motivasi, dan tantangan mereka. Empati memungkinkan pemimpin untuk terhubung secara lebih dalam dengan individu, yang penting untuk membangun kepercayaan dan keterbukaan dalam tim.
2. Mengajukan Pertanyaan yang Tepat
Alih-alih memberikan solusi langsung, pemimpin yang berperan sebagai pelatih sering kali mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong refleksi diri dan pemikiran kritis. Pertanyaan seperti “Apa yang menurut Anda pendekatan terbaik?” atau “Bagaimana kita bisa mengatasi tantangan ini bersama-sama?” membantu anggota tim mengeksplorasi ide dan solusi mereka sendiri, mendorong kemandirian dan kepercayaan diri.
3. Memberikan Umpan Balik Konstruktif
Umpan balik yang efektif adalah aspek penting lainnya dalam kepemimpinan coaching. Alih-alih hanya fokus pada area yang perlu diperbaiki, pemimpin memberikan umpan balik seimbang yang mengakui keberhasilan sambil menawarkan kritik konstruktif. Tujuannya adalah menciptakan peluang pembelajaran dari setiap situasi, baik positif maupun negatif.
4. Mendorong Pertumbuhan dan Pengembangan
Seorang pemimpin-pelatih melihat potensi dalam tim mereka dan berkomitmen untuk membantu mereka tumbuh. Ini sering kali melibatkan dukungan terhadap rencana pengembangan individu, menawarkan sumber daya pembelajaran, dan menciptakan peluang bagi anggota tim untuk melampaui peran mereka saat ini. Mendorong pertumbuhan tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga memperkuat kemampuan organisasi secara keseluruhan.
5. Membangun Lingkungan Kolaboratif
Pemimpin yang menerapkan pendekatan coaching mengenali kekuatan kolaborasi dan menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa aman untuk mengekspresikan ide, berbagi umpan balik, dan bekerja sama. Dengan mendorong komunikasi terbuka dan saling menghormati, mereka membangun rasa kebersamaan dan kepercayaan dalam tim.
Manfaat Pendekatan Leader as a Coach
Pendekatan kepemimpinan berbasis coaching menawarkan manfaat signifikan bagi individu dan organisasi :
1. Peningkatan Keterlibatan Karyawan
Ketika pemimpin berinvestasi dalam pengembangan karyawan, mereka merasa dihargai dan lebih terlibat. Ini dapat meningkatkan kepuasan kerja, motivasi, dan loyalitas. Budaya coaching juga mendorong komunikasi terbuka, yang memperkuat hubungan antara pemimpin dan tim.
2. Kinerja dan Inovasi yang Lebih Baik
Coaching fokus pada perbaikan berkelanjutan, baik secara individu maupun tim. Dengan mendorong karyawan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah secara kreatif, dan mengambil tanggung jawab atas tugas mereka, pemimpin menciptakan budaya inovasi dan kinerja tinggi.
3. Dinamika Tim yang Lebih Kuat
Pemimpin yang berperan sebagai pelatih cenderung membangun tim yang lebih kohesif dan kolaboratif. Ketika anggota tim didorong untuk berbagi ide, memberikan umpan balik, dan mendukung pertumbuhan satu sama lain, ini menciptakan dinamika tim yang positif dan produktif.
4. Pengembangan Pemimpin Masa Depan
Salah satu keuntungan terbesar dari pendekatan leader as a coach adalah pengembangan pemimpin masa depan. Dengan membimbing dan melatih karyawan, pemimpin saat ini membantu mereka membangun keterampilan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mengambil peran kepemimpinan di masa depan.
Esensi coaching meliputi:
- Kemitraan (Partnership): Menyetarakan diri dengan anggota tim untuk menciptakan hubungan yang setara dan saling menghormati.
- Mencapai Tujuan (Achieving Goals): Membantu anggota tim menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Kejelasan (Clarify): Menstimulasi pikiran agar lebih jelas dalam memahami tujuan dan langkah-langkah yang diperlukan.
- Pemberdayaan (Empowerment): Memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh anggota tim untuk mencapai hasil yang optimal.
- Potensi (Potential): Memaksimalkan potensi individu melalui pertanyaan yang menggugah dan mendalam.
- Membangkitkan potensi besar dalam diri individu (Awakening the giant within).
Pelatihan “Leader as a Coach” yang diselenggarakan oleh PT DKRI merupakan langkah strategis dalam mengembangkan budaya kepemimpinan yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada pertumbuhan. Dengan mengadopsi pendekatan coaching, para pemimpin diharapkan dapat memberdayakan tim mereka, mendorong inovasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
Implementasi prinsip-prinsip coaching dalam kepemimpinan tidak hanya meningkatkan kinerja individu dan tim, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi di masa depan.